Judul: Girls in the Dark
Author: Akiyoshi Rikako
Translator: Andry Setiawan
Penerbit: Haru Publisher
Tahun Terbit: 2014
Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...?
Gadis itu mati.
**************************************************************************************
Haloo. Tumben ya gua nulis review novel. Lumayan untuk melupakan sejenak tugas ospek. (PKM gua apa kabar inii??) Abis sakit (iya gua penyakitan banget) gua ke Gramed berburu novel dan komik, nyaris ke Gramed 2 kali dalam seminggu kemaren. Ke sana ada aja yang gua beli. Ibu gua aja sampe bilang, "Jangan cepet-cepet bacanyaa." Karena kalo gua cepet bacanya, engga ada bacaan baru lagi, otomatis tiap kali pergi pasti beli buku baru :v
Salah satu novel yang gua beli Girls in The Dark ini. Awalnya liat cover yang gambarnya cewek pake seragam sekolah Jepang, gua penasaran trus baca sinopsis di belakangnya. Kayaknya tema misteri nih, langsung gua beli.
Novel ini terjemahan dari Jepang. Seumur-umur gua belom pernah baca novel Jepang. Ada juga baca novel bertema Jepang yang dikarang orang Indonesia hehe. Sekalinya baca, langsung nyimpulin novel ini keren banget (menurut gua).
Di halaman awal, rasanya agak bosen gitu baca dari sudut pandang salah satu tokoh. Menjelaskan klub sastra di sebuah sekolah swasta Jepang, anggotanya ada cewek-cewek, ruangannya mewah, dan kegiatan mereka begini-begini, salah satunya kegiatan yami-nabe dimana mereka akan berkumpul di ruangan yang agak gelap untuk makan sekumpulan bahan yang dibawa masing-masing anggota (entah itu makanan atau barang), bahannya disatuin ke panci dan bahannya nggak boleh dikasih tau ke anggotanya.
Pas lagi yami-nabe ini yang seru. Sambil makan, si ketua, Sumikawa Sayuri meminta para anggotanya untuk membaca cerita karangan mereka. Cerita tersebut berkaitan dengan misteri kematian ketua klub sastra sebelumnya, Shiraishi Itsumi. Sesuai sinopsis, cerita-cerita mereka adalah analisis untuk mengungkap siapa pembunuh Itsumi. Cerita mereka yang bikin ada banyak sudut pandang di novel ini.
Di sinilah kita dibuat mikir, sebenarnya mana yang merupakan kebenaran dan kebohongan. Baca cerita pertama, oh, begitu. Baca cerita kedua, lho kok begini? Baca cerita ketiga, lha, beda lagi. Dan begitu seterusnya. Tapi semua cerita dari anggota klub itu saling berhubungan. Sampai akhirnya kebenaran yang sesungguhnya ada di cerita terakhir tentunya. Endingnya keren, nggak terduga sama sekali. Apa yang dilihat orang lain adalah kebenarannya, karena bisa aja diri kita sendiri yang membuat semua begitu manis.
Author: Akiyoshi Rikako
Translator: Andry Setiawan
Penerbit: Haru Publisher
Tahun Terbit: 2014
Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...?
Gadis itu mati.
Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di tangannya ada setangkai bunga lily.
Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.
Seminggu
sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang
mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita
pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa
pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis
mereka, tapi....
Kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?
**************************************************************************************
Haloo. Tumben ya gua nulis review novel. Lumayan untuk melupakan sejenak tugas ospek. (PKM gua apa kabar inii??) Abis sakit (iya gua penyakitan banget) gua ke Gramed berburu novel dan komik, nyaris ke Gramed 2 kali dalam seminggu kemaren. Ke sana ada aja yang gua beli. Ibu gua aja sampe bilang, "Jangan cepet-cepet bacanyaa." Karena kalo gua cepet bacanya, engga ada bacaan baru lagi, otomatis tiap kali pergi pasti beli buku baru :v
Salah satu novel yang gua beli Girls in The Dark ini. Awalnya liat cover yang gambarnya cewek pake seragam sekolah Jepang, gua penasaran trus baca sinopsis di belakangnya. Kayaknya tema misteri nih, langsung gua beli.
Novel ini terjemahan dari Jepang. Seumur-umur gua belom pernah baca novel Jepang. Ada juga baca novel bertema Jepang yang dikarang orang Indonesia hehe. Sekalinya baca, langsung nyimpulin novel ini keren banget (menurut gua).
Di halaman awal, rasanya agak bosen gitu baca dari sudut pandang salah satu tokoh. Menjelaskan klub sastra di sebuah sekolah swasta Jepang, anggotanya ada cewek-cewek, ruangannya mewah, dan kegiatan mereka begini-begini, salah satunya kegiatan yami-nabe dimana mereka akan berkumpul di ruangan yang agak gelap untuk makan sekumpulan bahan yang dibawa masing-masing anggota (entah itu makanan atau barang), bahannya disatuin ke panci dan bahannya nggak boleh dikasih tau ke anggotanya.
Pas lagi yami-nabe ini yang seru. Sambil makan, si ketua, Sumikawa Sayuri meminta para anggotanya untuk membaca cerita karangan mereka. Cerita tersebut berkaitan dengan misteri kematian ketua klub sastra sebelumnya, Shiraishi Itsumi. Sesuai sinopsis, cerita-cerita mereka adalah analisis untuk mengungkap siapa pembunuh Itsumi. Cerita mereka yang bikin ada banyak sudut pandang di novel ini.
Di sinilah kita dibuat mikir, sebenarnya mana yang merupakan kebenaran dan kebohongan. Baca cerita pertama, oh, begitu. Baca cerita kedua, lho kok begini? Baca cerita ketiga, lha, beda lagi. Dan begitu seterusnya. Tapi semua cerita dari anggota klub itu saling berhubungan. Sampai akhirnya kebenaran yang sesungguhnya ada di cerita terakhir tentunya. Endingnya keren, nggak terduga sama sekali. Apa yang dilihat orang lain adalah kebenarannya, karena bisa aja diri kita sendiri yang membuat semua begitu manis.
No comments:
Post a Comment