Saturday, December 17, 2022

Review Manga Uzumaki (Spiral) by Junji Ito

Di kalangan fans manga horror (dan kalangan wibu) udah pasti ngga asing dengan nama Junji Ito. Seorang komikus asal Jepang dengan karya-karyanya yang bertema horror. Bukan sembarang horror, selain ceritanya yang unik dan aneh, gambarnya tu superr superr detail, menambah kengerian pas membacanya.

Sebelumnya manga Gyo karya Junji Ito udah diterbitin m&c. Tahun ini manga fenomenal Junji Ito lainnya diterbitkan di Indo oleh penerbit Akasha, yaitu manga Uzumaki. Inget ini bukan Uzumaki Naruto ya, beda lagi.


Deskripsi dan Sinopsis

Uzumaki sendiri artinya spiral, manga ini menceritakan sebuah kota Kurouzu yang dikutuk spiral. Iyes ini uniknya, gimana bentuk spiral yang muter-muter itu bisa dijadikan tema komik horror. Tokoh utama pada manga Uzumaki adalah gadis remaja bernama Kirie dan pacarnya Shuichi.

Peristiwa kutukan diawali dengan ayah Shuichi yang tetiba terobsesi dengan bentuk spiral. Tadinya ayah Shuichi cuma senang sama benda-benda spiral. Lama kelamaan mengarah ke obsesi dengan tingkahnya yang mulai tidak wajar. Sampai akhirnya sang ayah mengubah tubuhnya menjadi spiral. Setelah itu, rentetan kejadian horror spiral ini mulai menyebar di kalangan penduduk Kurouzu.


Tampilan Manga

Apa yang membuat gue tertarik mereview manga ini adalah ketebalannya. Iyes, selain ceritanya yang aneh dan serem. Manga Uzumaki aslinya terdiri dari 3 volume, oleh penerbit Akasha disatukan menjadi 1 manga utuh, menjadikan manga ini super tebel menyaingi kitab suci dan buku kedokteran.


Untuk bentukan manga nya, manga Uzumaki dilengkapi jaket buku. Cover jaketnya menampilkan dua tokoh utama Kirie dan Shuichi, paatinya ada gambar spiralnya, termasuk rambut Kirie berbentuk spiral juga. Cover belakang jaket tertulis sinopsisnya dengan latar hitam.


Kalo jaket bukunya dibuka, cover manga nya berupa cuplikan gambar-gambar yang diambil dari isi manganya. Gambar-gambarnya cuma berwarna hitam putih, tapi justru menambah kehororannya.


Review Art dan Cerita

Mungkin nyerempet spoiler.

Ngomongin soal art manga ini kayaknya ngga perlu dibahas lebih jauh. Udah pasti pada kenal dengan gaya gambar Junji Ito yang super detail. Kasih rating 1000/10 untuk salah satu karya legend Junji Ito ini.

Adegan legend

Gaya gambar Junji Ito menginspirasi banyak komikus horror lainnya, tapi ngga ada yang bisa menyaingi masterpiece Junji Ito ini. Dan juga ceritanya, horror nya itu ke arah yang absurd. Bagaimana bisa spiral bisa menjadi komik horror gini, di tangan Junji Ito apapun bisa jadi horror.

Adegan legend lainnya

Awal-awal Uzumaki menceritakan teror-teror spiral, bagaimana bentuk spiral ini menakuti mc nya (dan pembacanya). Namun mendekati akhir cerita, temanya berubah ke arah survival gitu, mirip-mirip Gyo jadinya. Misalnya rumah-rumah di Kurouzu hancur gegara badai spiral, penduduk harus survive di antara reruntuhan tanpa air dan makanan yang layak.

Di tengah-tengah perjuangan Kirie dan Suichi untuk bertahan hidup, mereka menemukan biang teror spiral ini. Sempet disinggung sedikit sih, sayangnya kita ngga dikasih tau cerita lengkap asal mula si biang kerok teror spiral ini. Tapi memang semua komik Junji Ito gayanya ke arah teror untuk menakuti aja sih.


Review Fisik Manga

Dulu gue pernah baca manga Uzumaki di web manga. Ehm. Tapi meski pernah baca scan nya, gue teteup beli manga fisiknya, kek ada rasa puas kalo koleksi manga aslinya. Sehingga untuk Uzumaki pun gue bela-belain beli.

Setelah manga nya sampe rumah, gue langsung buka segelnya dan baca. Baru baca awal-awal, yang terlintas di kepala adalah: berat banget. Siapa yang membuat ide menyatukan 3 volume manga menjadi 1 buku? 😂 Manga Gyo aja cuma 2 volume tapi tetep terbit terpisah.

Gue pernah sih baca buku super tebel untuk nyari referensi skripsi. Tapi ini kan manga, buku yang pastinya kita baca untuk santai-santai (sambil rebahan) tanpa dibebani berat megang bukunya. Boro-boro kembali merasakan kengerian, gue udah nyerah duluan akibat kesakitan.

Ngga ada penggaris jadi gue ukur pake jari.

Manga Uzumaki baru ini ngga nyaman dipegangnya, agak berat untuk ukuran gue dimana tangannya sering sakit (akibat ngangkat karung dry food dan pasir kucing). Menurut gue manga Uzumaki versi tebel ngga cocok untuk orang yang punya sakit otot atau bekas cedera di tangan. Baca di meja bisa aja sih, tapi masih kurang nyaman saking tebelnya. Eh, mungkin ini peringatan juga dari penerbit buat kita-kita, bahwa baca buku/manga itu harus duduk di meja dengan benar. 😁 

Maaf keliatan yak gue kesusahan pegang manga ini, btw ini adegan legend lainnya

Gue berharap penerbit ngga lagi menerbitkan beberapa volume manga menjadi 1 manga utuh. Meskipun kata para sender twitter, penerbit jaman now nerbitin superr tebel itu buat kepentingan koleksi aja, collector edition gitu. Hmm pantes aja, mungkin manga koleksi ini kurang cocok untuk gue, secara gue suka baca buku diulang-ulang lagi.

Dan juga, kalo bukan edisi spesial sih ngga usah ditambah jaket buku kali ya, jatuhnya jadi mahal. Meskipun maksudnya buat melindungi buku, tapi manga biasa dibuat kek biasa pun ngga masalah. Bahkan ye menurut gue jaket Uzumaki paling tipis dibanding jaket manga lain. Karena isinya aja udah tebel, jaketnya kena ditipisin. 


Sekian buat review amatir kali ini. Semoga bermanfaat buat teman-teman yang ingin baca manga ini.


*Review ini jujur berdasarkan pengalaman pribadi gue, mohon maaf bila ada salah-salah kata.

♤♡◇♧
Terima kasih traktirannya 🙏

Muhammad Naufal Shidqi

Another Human

Jangan lupa traktir saya di Trakteer sebagai bentuk support, sehingga blog ini bisa terus berkembang: https://trakteer.id/rinuzura
Thank you.

No comments:

Post a Comment